Judul: MERAPAH SEJARAH REMPAH ACEH
Penulis: Muhajir Al-Fairusy, Yudi Andika, Jovial Pally Taran
Editor: Sanusi Ismail
Tebal: vi + 148 hlm.
Ukuran: 14 x 20 cm
Selat Malaka yang merupakan jalur paling populer untuk dilalui oleh para pedagang, sejak awal Sumatera sudah terkenal di kalangan pendatang dari India, Arab, maupun Eropa. Pelabuhan-pelabuhan di pesisir barat Sumatera, rentan angin dan ombak, pesisir utara dan timur menyediakan pelabuhan alami yang merupakan tempat aman untuk repasi kapal serta berdagang kapur barus, kemenyan, emas, dan lada. Pelabuhan-pelabuhan tersebut menjadi tempat berdagang rempah-rempah, sutra dan komoditas yang dibawa dari tempat lain. Salah satu pusat perdagangan rempah di Aceh Besar yang terkenal adalah Ujong Pancu. Masyarakat Ujong Pancu notabene didominasi profesi sebagai nelayan dan pedagang. Mereka mendagangkan barang dagangannya untuk masyarakat setempat maupun penjelajah yang datang dari berbagai negara. Barang-barang yang didagangkan berbagai rempah-rempah, seperti cengkeh, lada, kemiri dan lain-lain. Tidak hanya Ujong Pancu, produksi rempah Aceh terus berkembang ke Pantai Timur dan Pantai Barat Aceh. Buku ini mengulas sisi perjalanan rempah Aceh.